Jumat, 15 Mei 2009
Uninstal Aplikasi Keamanan Sampai Tuntas
Author: It's Vie Zone
| at : 00.07 |
Category :
Teknologi
|
Salah satu aplikasi yang biasanya sulit untuk diuninstal dari komputer adalah aplikasi keamanan semisal antivirus dan antispyware. Anda yang pernah berganti aplikasi keamanan kemungkinan menghadapi banyak masalah saat atau setelah menguninstal antivirus seperti tidak bisa melakukan uninstal ataupun proses uninstal yang setengah-setengah, maksudnya masih terdapat sisa file atau registry yang tertinggal, walaupun sudah menggunakan aplikasi pembersih registry tapi ternyata juga tidak mempan.......(baca selengkapnya)
Read rest of entry
Kamis, 14 Mei 2009
AMAL JAMA’I (GERAKAN BERSAMA)
Author: It's Vie Zone
| at : 01.44 |
Category :
Islam
|
PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeri pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)
Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan da’wah secara bersama-sama (berjama’ah) atau melaksanakan aktifitas bersama (amal jama’i).
PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeri pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)
Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan da’wah secara bersama-sama (berjama’ah) atau melaksanakan aktifitas bersama (amal jama’i).
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GERAKAN BERSAMA
Gerakan adalah kegiatan yang merupaan produk suatu keputusan jama’ah yang selaras dengan manhaj (sistem) yang telah ditentukan bersama, bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Ciri-ciri gerakan bersama:
• Aktivis yang akan dijalankan harus bersumber dari keputusan atau persetujuan jama’ah.
• Jama’ah yang dimaksud, harus mempunyai anggarann dasar dan kepengurusan yang tersusun rapi.
• Setiap tindakan dan akivitasnya harus sesuai dengan dasar dan strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama’ah.
• Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.
Aktivitas yang diputuskan oleh jamaah atau organisasi
Aktivitas yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan untuk kepentingan umum dan kegiatan khusus untuk para anggota yang dianggap sebagai dasar permulaan bagi pembentukan kader organisasi untuk menjalankan kegiatanumum ditengah-tengah masyarakat. Contoh kegiatan-kegiatan umum:
- Berkhutbah
- Berda’wah secara umum
- Menertibkan brosur-brosur dan selebaran umum.
- Mengadakan pertemuan-pertemuan umum dan kegiatan-kegiatan lain yang dibenarkan oleh hukum islam.
Dalam konteks gerakan bersama, tindakan yang diambil oleh setiap anggota harus berada dalam batas-batas syar’i, dan dalam menjalankan aktivitas harus dilandaskan pada keikhlasan karena mencari kerihdhaan Allah semata.
Ciri-ciri organisasi gerakan yang rapi
Syarat mutlak bagi organisasi yang bergerak dalam aktivitas islami adalah harus mempunyai sistem organisasi yng lengkap dan kepemimpinan yang gesit. Hasan al Banna, dalam merumuskan masalah ini pernah menyimpulkan bahwa gerakan da’wah ikhwanul muslimin tegak diatas dasar “pengorganisasian yang rapi, iman yang teguh, dan jihad yang lestari”.
Ada 2 faktor mengapa ikhwanul muslimin mengutamakan organisasi yang punya peraturan dan pengorganisasian yang rapi, yaitu:
- Pengorganisasian dan pengelolaan organisasi yang rapi merupakan satu syarat terpenting untuk mensukseskan cita-cita perjuanagn organisasi.
- Jama’ah yang terorganisasi rapi adalah karena islam telah mewajibkan kepada umatnya supaya berperaturan dalam segala hal untuk mencari posisi yang lebih sempurna dan berguna.
Sebagai manifestasi ciri-ciri pengorganisasian yang paling jelas dan perlu mendapat perhatian yaitu:
- Bekerja keras, serius, gigih dan potensial dalam menjalankan seluruh tugas gerakan.
- Manajemen yang rapi dan sistematik , serta disiplin yang tinggi ala militer.
- Petunjuk pelaksanaan kerja yang jelas.
- Pembagian tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing pimpinan,
- Menentukan sistem komunikasi anggota dan pimpinan yang bertanggung jawab di masing-masing peringkat kepemimpinan.
- Komitmen penuh dengan apa yang telah ditetapkan oleh jamaah melalui pihak-pihak yng bertanggung jawab terhadapnya.
Ciri-ciri lain dari organisasi islam yang lebih baik dari disiplin militer:
- Organisasi gerakan islam ditegakkan di atas nilai keagamaan (karena Allah semata)
- Kesetiaan dan kepatuhan terpancar dari dalam anggota-anggota sendiri, tidak ada paksaan dan tekanan dari luar
- Hakikat kepemimpinan bukan bertujuan untuk kepentingan pihak pimpinan tetapi semata-mata untuk kepentingan Islam.
Ketentuan, ciri-ciri, prinsip dasar dan sistem gerakan.
1. Wasilah dakwah
Tidak boleh bertentangan dengan hukum islam.
2. Marhalah dakwah
Adalah kerangka dasar dan startegi jama’ah dengan melalui pengkajian yang mendalam tentang sejauhmana kekuatan dan kemampuan jamaah.
Ciri-ciri dalam menyusun strategi di peringkat permulaan pembentukan atau perjalanan dakwah:
Ø Menanam dan memupuk kesadaran islam yang kuat pada diri anggota kaum muslimin.
Ø Memperbanyak jumlah anggota, pendukung atau simpatisan sebelum melancarkan tindakan yang perlu diambil. Disamping perlunya membentuk kader-kader ini sebagai pasukan berani mati.
Beberapa garis panduan umum yang dapat digunakan dalam menentukan masalah gerakan terbuka atau tertutup:
Ø Menentukan sikap bergerak secara rahasia merupakan keharusan, bahkan kewjiban bagi suatu gerakan yang msih berada dalam taraf permulaan atau taraf pembentukan anggota, atau dalam kondisi di mana sepeluruh potensi kekutan dikerahkan untuk memperkuat posisi, merapikan manajemen organisasi dan mempebanyak anggota jama’ah
Ø Masa bergerak secara rahasiaini tergantung kepada posisi, dan kewibawaan jama’ah serta kondisi di sekitar jamaah atau organisasi.
Ø Tidak ada ketentuan serta batas waktu bergerak secara rahasia.
Ø Yang dimkasudkan kerhasiaan disini adalah, hendaknya para anggota jamaah tidak memperkenalkan diri terhadap kedudukan mereka dalam organisasi secara terbuka.
3. Maudhu’ dakwah (tema dakwah)
Tema atau maudhu’ da’wah adalah mengenai totalitas ajaran islam. Diantara yan terpenting ialah yang menyangkut keimanan kepada Allah, Rasulullah (yang meliputi segala perbuatan, perkataan dan ketetapannya) dan beriman kepada hari akhir.
4. Kaifiyat dakwah (metode pendekatan dakwah)
a. Dakwah fardiyah dan pendekatan pribadi.
b. Penyampaian buku-buku
c. Ceramah-ceramah
d. Berkomunikasi dengan ahli ibadah
e. Akhlaq da’i
Ciri-ciri tujuan perjuangan gerakan bersama
1. Cita-cita gerakan ikhwanul muslimin ialah ingin mewujudkan apa-apa yang di tuntu oleh islam itu sendiri. Termasuk didalamnya tujuan yang dikehendaki oleh islam:
Ø Menegakkan pemerintahan islam
Ø Mewujudkan sebuah masyarakat islam.
Ø Melaksanakan hukum-hukum Allah
Ø Memperbaiki, membimbing ke arah hidayah dan menyelamatkan pribadi dari segala kesesatan.
2. Untuk melaksanakan apa yang dituntut islam secara lengkap, meyeluruh dan efektif diperlukan adanya negara islam yang orisinil. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menegakkan negara Islam seperti memberantas kemunkaran dalam masyarakat, memabantu pekarjaan yang baik (membangun masjid, menolong fakir miskin dsb).
3. Seorang anggota yang bekerja dan berkecimpung dalam bidang pendidikan pribadi-pribadi dalam masyarakat tidak boleh dikecam, sebab membimbing individu dalam masyarakat merupaka tuntutan Islam pula.
4. Usaha pemberantasan kemungkaran di dalam masyarakat bertujuan untuk menolong seluruh masyarakat supaya melihat kebenaran dakwah dan membina suatu kondisi yang sesuai dalah usaha menyebarkan bibit-bibit orang yang dapat menerima dakwah.
5. Tolong meolong dalam hal kebaikan juga merupakan tuntutan dalam Islam.
6. Pemikirn di atas hanya teori, tetapi bila hendak di praktekkan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Karena ada keterbatasan waktu dan kemampuan, aktivitas-aktivitas diprioritaskan pada kegiatan yang vital dan yang lebih mempercepat poses pencapaian tujuan utama jamah.
b. Jangan dialaikan masalah yang bersifat sosial kebajikan yang bersifat sosial saja sehingga merusak aktivitas utama (menegakkan negara Islam)
c. Diperbolehkan meninggalkan beberapa aktivitas sosial atau usaha-usaha lain yang dikehendaki juga oleh Islam.
7. Berdasarkan hal diatas maka terdapat beberapa kondisi tertentu dimana jamaah ikhwan mengambil sikap negatif dalam beberapa kasus temporal. Menghadapai hal semacam itu setiap anggota harus bersikap seperti pucuk pimpinan yang menilai masalah secara menyeluruh.
8. Sikap yang diambil oleh pucuk pimpinan kadang-kadng menimbulkan perasaan tidak puas di kalangan beberapa anggota
KONTINUITAS GERAKAN BERSAMA
1. Gerakan bersama akan mendatangkan hasil serta dapat mencpai tujuan dan cita-citanya apabila kegiatannya kontinue.
2. Kegiatan kontinue menjadi syarat penting sebelum jamah dapat mencapai tujuannya.
PERLUNYA KEMANTAPAN ORGANISASI
1. Gerakan bersama yang kontinue bergantung pada keutuhan dan kemantapan organisasi tanpa ada keretakan dan perpecahan.
2. Gerakan bersama dapat kontinue apabila mampu mempertahankan semangat anggotanya ke tahap yang paling tinggi dan kuat.
3. Persatuan, disiplin, mangta serta ketahanan anggota merupakan faktor terpenting bagi kontinuitas gerakan bersama.
4. Persoalan teakhir yaitu cara menjaga persatuan, keutuhan organisasi, melestarikan disiplin, dan semangat serta ketahanan anggota jamaah.
FAKTOR-FAKTOR TERWUJUDNYA KETAHANAN ORGANISASI
1. Adanya keyakinan pertolongan dari Allah agar ketahanan organisasi tetap terjaga walaupun susah.
2. Jika ada bencana, dan sudah diketahui dengan pasti sumber bencananya, maka harus selalu waspada dan mengambil lengkah-langkah pengamanan, serta dengan cepat memberantas sumber bencana sebelum menular.
ANCAMAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN ORGANISASI
Ancaman external
1. Adanya perlwanan dari masyarakat yang fasiq.
2. Perlawanan kadang juga mengikutsertakan pihak-pihak yang berkuasa dalam pemerintaha sehingga jumlah perlawanan tidak seimbang.
3. Dalam mengkaji dan menyusun strategi menghindari bahaya haru teliti dan objektif.
4. Dalam menetuka khittah dan strategi tergantung pada sejauh mana kerusakan yang ada dan sejauh mana kekuatan organisasi serta di tahap mana organisasi itu berada.
5. Dalam menilai organisasi secara menyeluruh dan mengukur sejauh mana kekuatan serta kondisi sekeliling, tidak dapat didasarkan pada pandangan dan pendapat anggota.
6. Ketentuan penialian dan pengukurn pada umumnya bersandar pada kedaan, situasi, tempat, kewibawaan pimpinan, pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.
7. Membuat penialaian dan perhitungan yang tepat pada setiap permasalahan buakanlah hal yang mudah.
CARA-CARA MENGHINDARI ANCAMAN
1. Kerahasiaan dalam bergerak
2. Kerahasiaan dalam pengorganisasian
3. Kerahasiaan dalam pimpinan
ANCAMAN INTERNAL
1. Adanya perpecahan, krisis dalam organisasi dan gejala-gejala yang dapat mengakibatkan kehancuran yang bersumber pada jamaah itu sendiri.
2. Bahaya ini tidak datang secara serentak, tapi pada umunya beangsur-angsur.
3. Masalah ini menghendaki adanya kewaspadaan yang tinggi dan harus diambil langkah-langkah pencegahannya.
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN INTERNAL
Faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya jamaah dari dalam banyak sekali yang terpenting adalah seperti berikut:
1. Pandangan dan asal-usul
2. Kepatuhan kepada pimpinan dalam hal yang baik
PENGAMANAN DARI ANASIR-ANASIR PERUSAK JAMAAH
Ketentuan pertama
Setiap perkataan yang diucapkan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota yang brtentangan dengan prinsip-prinsip jamaah dan menyalahi konsep-konsep dakwah islamiyah serta bertentangan dengan konstitusi organisasi, dianggap salah dan anggota tersebut harus mempertanggungajawabkannya.
Ketentuan kedua
Kedudukan seorang anggota menurut penilain jamaah didasarkan pada tingkat kemampuan pemahamnnya.
KEBOSANAN DAN KEMALASAN DA’I
Untuk penyakit feustasi, lemah semangat, malas, lesu dan bosan diperlukan pengobatan sebagai berikut:
1. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan disertai rasa tunduk dan sujud, menghidupkan hatinya dengan keimanan seraya memohon kepada Allah agar ditetapkan dalam perjuangan dakwah.
2. Biasakan diri mengingat mati dan memikirkan tentang mati.
3. Apabila seorang anggota dihinggapi penyakit bosan dan frustasi, maka peliharalah lidahnya dan perbanyak dzikir.
4. Jika seorang anggota meraskan suatu kebosanan dan kelemahan dalam bergerak, maka bersegeralah melakukan amalamn-amalan taqwa bagi dirinya.
Read rest of entry
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeri pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)
Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan da’wah secara bersama-sama (berjama’ah) atau melaksanakan aktifitas bersama (amal jama’i).
PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeri pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)
Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan da’wah secara bersama-sama (berjama’ah) atau melaksanakan aktifitas bersama (amal jama’i).
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GERAKAN BERSAMA
Gerakan adalah kegiatan yang merupaan produk suatu keputusan jama’ah yang selaras dengan manhaj (sistem) yang telah ditentukan bersama, bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Ciri-ciri gerakan bersama:
• Aktivis yang akan dijalankan harus bersumber dari keputusan atau persetujuan jama’ah.
• Jama’ah yang dimaksud, harus mempunyai anggarann dasar dan kepengurusan yang tersusun rapi.
• Setiap tindakan dan akivitasnya harus sesuai dengan dasar dan strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama’ah.
• Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.
Aktivitas yang diputuskan oleh jamaah atau organisasi
Aktivitas yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan untuk kepentingan umum dan kegiatan khusus untuk para anggota yang dianggap sebagai dasar permulaan bagi pembentukan kader organisasi untuk menjalankan kegiatanumum ditengah-tengah masyarakat. Contoh kegiatan-kegiatan umum:
- Berkhutbah
- Berda’wah secara umum
- Menertibkan brosur-brosur dan selebaran umum.
- Mengadakan pertemuan-pertemuan umum dan kegiatan-kegiatan lain yang dibenarkan oleh hukum islam.
Dalam konteks gerakan bersama, tindakan yang diambil oleh setiap anggota harus berada dalam batas-batas syar’i, dan dalam menjalankan aktivitas harus dilandaskan pada keikhlasan karena mencari kerihdhaan Allah semata.
Ciri-ciri organisasi gerakan yang rapi
Syarat mutlak bagi organisasi yang bergerak dalam aktivitas islami adalah harus mempunyai sistem organisasi yng lengkap dan kepemimpinan yang gesit. Hasan al Banna, dalam merumuskan masalah ini pernah menyimpulkan bahwa gerakan da’wah ikhwanul muslimin tegak diatas dasar “pengorganisasian yang rapi, iman yang teguh, dan jihad yang lestari”.
Ada 2 faktor mengapa ikhwanul muslimin mengutamakan organisasi yang punya peraturan dan pengorganisasian yang rapi, yaitu:
- Pengorganisasian dan pengelolaan organisasi yang rapi merupakan satu syarat terpenting untuk mensukseskan cita-cita perjuanagn organisasi.
- Jama’ah yang terorganisasi rapi adalah karena islam telah mewajibkan kepada umatnya supaya berperaturan dalam segala hal untuk mencari posisi yang lebih sempurna dan berguna.
Sebagai manifestasi ciri-ciri pengorganisasian yang paling jelas dan perlu mendapat perhatian yaitu:
- Bekerja keras, serius, gigih dan potensial dalam menjalankan seluruh tugas gerakan.
- Manajemen yang rapi dan sistematik , serta disiplin yang tinggi ala militer.
- Petunjuk pelaksanaan kerja yang jelas.
- Pembagian tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing pimpinan,
- Menentukan sistem komunikasi anggota dan pimpinan yang bertanggung jawab di masing-masing peringkat kepemimpinan.
- Komitmen penuh dengan apa yang telah ditetapkan oleh jamaah melalui pihak-pihak yng bertanggung jawab terhadapnya.
Ciri-ciri lain dari organisasi islam yang lebih baik dari disiplin militer:
- Organisasi gerakan islam ditegakkan di atas nilai keagamaan (karena Allah semata)
- Kesetiaan dan kepatuhan terpancar dari dalam anggota-anggota sendiri, tidak ada paksaan dan tekanan dari luar
- Hakikat kepemimpinan bukan bertujuan untuk kepentingan pihak pimpinan tetapi semata-mata untuk kepentingan Islam.
Ketentuan, ciri-ciri, prinsip dasar dan sistem gerakan.
1. Wasilah dakwah
Tidak boleh bertentangan dengan hukum islam.
2. Marhalah dakwah
Adalah kerangka dasar dan startegi jama’ah dengan melalui pengkajian yang mendalam tentang sejauhmana kekuatan dan kemampuan jamaah.
Ciri-ciri dalam menyusun strategi di peringkat permulaan pembentukan atau perjalanan dakwah:
Ø Menanam dan memupuk kesadaran islam yang kuat pada diri anggota kaum muslimin.
Ø Memperbanyak jumlah anggota, pendukung atau simpatisan sebelum melancarkan tindakan yang perlu diambil. Disamping perlunya membentuk kader-kader ini sebagai pasukan berani mati.
Beberapa garis panduan umum yang dapat digunakan dalam menentukan masalah gerakan terbuka atau tertutup:
Ø Menentukan sikap bergerak secara rahasia merupakan keharusan, bahkan kewjiban bagi suatu gerakan yang msih berada dalam taraf permulaan atau taraf pembentukan anggota, atau dalam kondisi di mana sepeluruh potensi kekutan dikerahkan untuk memperkuat posisi, merapikan manajemen organisasi dan mempebanyak anggota jama’ah
Ø Masa bergerak secara rahasiaini tergantung kepada posisi, dan kewibawaan jama’ah serta kondisi di sekitar jamaah atau organisasi.
Ø Tidak ada ketentuan serta batas waktu bergerak secara rahasia.
Ø Yang dimkasudkan kerhasiaan disini adalah, hendaknya para anggota jamaah tidak memperkenalkan diri terhadap kedudukan mereka dalam organisasi secara terbuka.
3. Maudhu’ dakwah (tema dakwah)
Tema atau maudhu’ da’wah adalah mengenai totalitas ajaran islam. Diantara yan terpenting ialah yang menyangkut keimanan kepada Allah, Rasulullah (yang meliputi segala perbuatan, perkataan dan ketetapannya) dan beriman kepada hari akhir.
4. Kaifiyat dakwah (metode pendekatan dakwah)
a. Dakwah fardiyah dan pendekatan pribadi.
b. Penyampaian buku-buku
c. Ceramah-ceramah
d. Berkomunikasi dengan ahli ibadah
e. Akhlaq da’i
Ciri-ciri tujuan perjuangan gerakan bersama
1. Cita-cita gerakan ikhwanul muslimin ialah ingin mewujudkan apa-apa yang di tuntu oleh islam itu sendiri. Termasuk didalamnya tujuan yang dikehendaki oleh islam:
Ø Menegakkan pemerintahan islam
Ø Mewujudkan sebuah masyarakat islam.
Ø Melaksanakan hukum-hukum Allah
Ø Memperbaiki, membimbing ke arah hidayah dan menyelamatkan pribadi dari segala kesesatan.
2. Untuk melaksanakan apa yang dituntut islam secara lengkap, meyeluruh dan efektif diperlukan adanya negara islam yang orisinil. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menegakkan negara Islam seperti memberantas kemunkaran dalam masyarakat, memabantu pekarjaan yang baik (membangun masjid, menolong fakir miskin dsb).
3. Seorang anggota yang bekerja dan berkecimpung dalam bidang pendidikan pribadi-pribadi dalam masyarakat tidak boleh dikecam, sebab membimbing individu dalam masyarakat merupaka tuntutan Islam pula.
4. Usaha pemberantasan kemungkaran di dalam masyarakat bertujuan untuk menolong seluruh masyarakat supaya melihat kebenaran dakwah dan membina suatu kondisi yang sesuai dalah usaha menyebarkan bibit-bibit orang yang dapat menerima dakwah.
5. Tolong meolong dalam hal kebaikan juga merupakan tuntutan dalam Islam.
6. Pemikirn di atas hanya teori, tetapi bila hendak di praktekkan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Karena ada keterbatasan waktu dan kemampuan, aktivitas-aktivitas diprioritaskan pada kegiatan yang vital dan yang lebih mempercepat poses pencapaian tujuan utama jamah.
b. Jangan dialaikan masalah yang bersifat sosial kebajikan yang bersifat sosial saja sehingga merusak aktivitas utama (menegakkan negara Islam)
c. Diperbolehkan meninggalkan beberapa aktivitas sosial atau usaha-usaha lain yang dikehendaki juga oleh Islam.
7. Berdasarkan hal diatas maka terdapat beberapa kondisi tertentu dimana jamaah ikhwan mengambil sikap negatif dalam beberapa kasus temporal. Menghadapai hal semacam itu setiap anggota harus bersikap seperti pucuk pimpinan yang menilai masalah secara menyeluruh.
8. Sikap yang diambil oleh pucuk pimpinan kadang-kadng menimbulkan perasaan tidak puas di kalangan beberapa anggota
KONTINUITAS GERAKAN BERSAMA
1. Gerakan bersama akan mendatangkan hasil serta dapat mencpai tujuan dan cita-citanya apabila kegiatannya kontinue.
2. Kegiatan kontinue menjadi syarat penting sebelum jamah dapat mencapai tujuannya.
PERLUNYA KEMANTAPAN ORGANISASI
1. Gerakan bersama yang kontinue bergantung pada keutuhan dan kemantapan organisasi tanpa ada keretakan dan perpecahan.
2. Gerakan bersama dapat kontinue apabila mampu mempertahankan semangat anggotanya ke tahap yang paling tinggi dan kuat.
3. Persatuan, disiplin, mangta serta ketahanan anggota merupakan faktor terpenting bagi kontinuitas gerakan bersama.
4. Persoalan teakhir yaitu cara menjaga persatuan, keutuhan organisasi, melestarikan disiplin, dan semangat serta ketahanan anggota jamaah.
FAKTOR-FAKTOR TERWUJUDNYA KETAHANAN ORGANISASI
1. Adanya keyakinan pertolongan dari Allah agar ketahanan organisasi tetap terjaga walaupun susah.
2. Jika ada bencana, dan sudah diketahui dengan pasti sumber bencananya, maka harus selalu waspada dan mengambil lengkah-langkah pengamanan, serta dengan cepat memberantas sumber bencana sebelum menular.
ANCAMAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN ORGANISASI
Ancaman external
1. Adanya perlwanan dari masyarakat yang fasiq.
2. Perlawanan kadang juga mengikutsertakan pihak-pihak yang berkuasa dalam pemerintaha sehingga jumlah perlawanan tidak seimbang.
3. Dalam mengkaji dan menyusun strategi menghindari bahaya haru teliti dan objektif.
4. Dalam menetuka khittah dan strategi tergantung pada sejauh mana kerusakan yang ada dan sejauh mana kekuatan organisasi serta di tahap mana organisasi itu berada.
5. Dalam menilai organisasi secara menyeluruh dan mengukur sejauh mana kekuatan serta kondisi sekeliling, tidak dapat didasarkan pada pandangan dan pendapat anggota.
6. Ketentuan penialian dan pengukurn pada umumnya bersandar pada kedaan, situasi, tempat, kewibawaan pimpinan, pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.
7. Membuat penialaian dan perhitungan yang tepat pada setiap permasalahan buakanlah hal yang mudah.
CARA-CARA MENGHINDARI ANCAMAN
1. Kerahasiaan dalam bergerak
2. Kerahasiaan dalam pengorganisasian
3. Kerahasiaan dalam pimpinan
ANCAMAN INTERNAL
1. Adanya perpecahan, krisis dalam organisasi dan gejala-gejala yang dapat mengakibatkan kehancuran yang bersumber pada jamaah itu sendiri.
2. Bahaya ini tidak datang secara serentak, tapi pada umunya beangsur-angsur.
3. Masalah ini menghendaki adanya kewaspadaan yang tinggi dan harus diambil langkah-langkah pencegahannya.
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN INTERNAL
Faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya jamaah dari dalam banyak sekali yang terpenting adalah seperti berikut:
1. Pandangan dan asal-usul
2. Kepatuhan kepada pimpinan dalam hal yang baik
PENGAMANAN DARI ANASIR-ANASIR PERUSAK JAMAAH
Ketentuan pertama
Setiap perkataan yang diucapkan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota yang brtentangan dengan prinsip-prinsip jamaah dan menyalahi konsep-konsep dakwah islamiyah serta bertentangan dengan konstitusi organisasi, dianggap salah dan anggota tersebut harus mempertanggungajawabkannya.
Ketentuan kedua
Kedudukan seorang anggota menurut penilain jamaah didasarkan pada tingkat kemampuan pemahamnnya.
KEBOSANAN DAN KEMALASAN DA’I
Untuk penyakit feustasi, lemah semangat, malas, lesu dan bosan diperlukan pengobatan sebagai berikut:
1. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan disertai rasa tunduk dan sujud, menghidupkan hatinya dengan keimanan seraya memohon kepada Allah agar ditetapkan dalam perjuangan dakwah.
2. Biasakan diri mengingat mati dan memikirkan tentang mati.
3. Apabila seorang anggota dihinggapi penyakit bosan dan frustasi, maka peliharalah lidahnya dan perbanyak dzikir.
4. Jika seorang anggota meraskan suatu kebosanan dan kelemahan dalam bergerak, maka bersegeralah melakukan amalamn-amalan taqwa bagi dirinya.
TEORI BELAJAR HUMANISME
Author: It's Vie Zone
| at : 01.41 |
Category :
Kuliah
|
Pengertian
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.
Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.
emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme.
PENDAPAT PARA AHLI
A. ABRAHAM MASLOW
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hirarki, adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
1. Kebutuhan aktualisasi diri
2. Kebutuhan untuk dihargai
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan akan rasa tenteram dan aman
5. kebutuhan fisiologi/dasar
B. ARTHUR COMBS
Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau
tidak relevan dengan kehidupan siswa.
Guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila
ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah
keyakinan atau pandangan siswa yang ada.
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang
seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada
satu yaitu lingkaran kecil dan lingkaran besar.
C. CARL ROGER
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanisme yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa
prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran serta juga sejumlah
PENERAPAN TEORI HUMANISME
Aplikasi teori humanisme dalam pembelajaran, guru lebih
mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan
pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses belajar. Hal ini diterapkan melalui kegiatan
diskusi, membahas materi secara berkelompok.
Pembelajaran berdasarkan teori humanisme ini cocok untuk
diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial
PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISME
Menurut Gage dan Berliner, prinsip dasar dari pendekatan humanisme
untuk mengembangkan pendidikan :
Murid akan belajar dengan baik apa yang mereka mau dan perlu ketahui.
Mengetahui bagaimana cara belajar lebih penting daripada membutuhkan banyak pengetahuan.
Evaluasi diri adalah satu satunya evaluasi yang berarti untuk pekerjaan murid.
Perasaan adalah sama penting dengan kenyataan
Murid akan belajar dengan lebih baik dalam lingkungan yang tidak mengancam
IMPLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISME
Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
Berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
fasilitator :
Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.
Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan dan juga tujuan-tujuan kelompok.
Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya.
Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel
Menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas
Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi
Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan
Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
KESIMPULAN
Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
PEMAKAIAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Author: It's Vie Zone
| at : 01.38 |
Category :
Kuliah
|
Kemajuan teknologi komputer pada awalnya (sekitar tahun 1950-an sampai 1960-an) sangat lamban karena membutuhkan ruangan yang besar dan orang yang cukup banyak untuk menjalankan komputer tersebut. Namun dengan semakin berkembangnya zaman, pada tahun 1975 ditemukanlah prosesor kecil (microprosesor) yang memberikan perubahan yang signifikan terhadap teknologi komputer.
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-managed Instruction (CMI), yang digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku atau e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, dan lain-lain. Selain itu komputer juga berperan sebagai pembantu tambahan dalam belajar dan pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi mata pelajaran, latihan-latihan atau kedua-duanya. Cara ini dikenal dengan sebutan Computer-assisted Instruction (CAI).
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran, terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
1. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman.
2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional sebagai berikut:
1. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran.
2. Mengevaluasi siswa (tes).
3. Mengumpulkan data mengenai siswa.
4. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran.
5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan).
Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri dari tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan.
a. Tutorial
Program pengajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Misalnya penyajian tutorial konsep matematika yang berhubungan dengan luas segitiga.
Program penyajian tutorial dibagi menjadi dua yaitu tutorial terprogram dan tutorial intelijen. Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah terlebih dahulu diprogramkan. Manfaat tutorial terpogram akan tampak jika menggunakan kemampuan teknologi komputer yang bercabang dan interaktif.
Sedangkan tutorial intelijen berbeda dengan tutorial terpogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oeh intelijensia artifisial, bukan jawaban-jawaban terprogram yang terlebh dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran.
b. Drills And Practice
Drills and practice digunakan dengan asumsi bahwa sutau konsep, aturan atau kaidah, atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan.
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep dengan menggunakan drilss and practice yaitu komputer menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam buku atau lembaran kerja.
c. Simulasi
Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Program simulasi dengan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer untuk mensimulasikan menerbangkan pesawat terbang.
d. Permainan Instruksional
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat momotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang berhasil, menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan penggunaan papan ketik pada komputer.
CIRI-CIRI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
a. Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linier.
b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa atau perancangnya.
c. Umunya gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik.
d. Untuk mengembangkannya digunakan prinsip-prinsip kognitif.
e. Pembelajaran dapat berorientasi pada siswa dan melibatkan interaktivitas siswa.
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN CAI
Para ahli mengajukan prinsip-prinsip perancangan CAI yang diharapkan dapat melahirkan program CAI yang efektif, yaitu:
a. Belajar harus menyenangkan
Tiga unsur yang harus diperhatikan untuk proses pembelajaran dengan bantuan komputer (terutama permainan instruksional) yaitu 1) menantang yaitu program permainan harus menyajikan tujuan yang hasilnya tidak menentu dengan cara menyiapkan beberapa tingkatan kesulitan, 2) fantasi dimana kegiatan instruksional dalam permainan dapat menarik dan menyentuh secara emosional, 3) ingin tahu yaitu keegiatan instruksional harus dapat membangkitkan indra ingin tahu siswa dengan menggabungkan efek-efek audio dan visual serta musik dan grafik.
b. Interaktivitas
Kegiatan pengajaran dengan bantuan komputer dapat memenuhi interaktivitas dalam pembelajaran, sebaiknya mepertimbangkan unsur-unsur berikut:
1. Dukungan komputer yang dinamis
Program pengajaran dengan bantuan bantuan komputer harus mengambil inisiatif siswa awal unuk tugas-tugas yang harus dikuasai siswa.
2. Dukungan sosial yang dinamis
Program pengajaran dengan bantuan komputer harus mampu medorong dan memungkinkan terjadinya interaksi dan saling membantu antara rekan siswa atau antara siswa yang awam dengan siswa yang mampu.
3. Aktif dan interaktif
Siswa harus berperan aktif selama proses pembelajaran dengan bantuan komputer.
4. Keluasan
Siswa harus memperoleh beraneka ragam dunia latihan pembelajaran dengan bantuan komputer.
5. Power
Kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada siswa pemula (awam) untuk melahirkan hasil yang menarik dengan upaya yang relatif ringan.
c. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feedback
Latihan (drills and practice) sebaiknya memperhatikan beberapa faktor seperti berikut:
1. Tugas-tugas latihan harus sesuai dengan tingkatan perkembangan siswa.
2. Kesempatan latihan dengan komputer harus mempersipakan umpan balik yang dipahami, segera dan produktif dengan mempertimbangkan tiap kesalahan siswa selama latihan dilaksanakan.
3. Tugas latihan kompleks komputer dapat mendukung salah satu aspek performansi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih tugas latihan dengan tingkatan leih tinggi.
4. Lingkugan latihan dan praktik harus memotivasi
d. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal
Program permainan instruksional menganalisis tingkat keterampilan dan kelemahan siswa dengan merekan langkah-langkah yang benar dan salah selama bermain. Oleh karena itu program permainan instruksional melalui komputer sebaiknya dapat memberikan umpan balik.
KOMPUTER DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Untuk tujuan kognitif yaitu komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan menggabungkan visual dan audio yang dianimasikan, sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Untuk tujuan psikomotor yaitu dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi yang sangat bagus untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Sedangkan untuk tujuan afektif yaitu bila program didesain secara tepat yang isinya dapat menggugah perasaan , pembelajaran sikap atau afektif pun dapat dilakukan menggunakan media komputer. (diambil dari berbagai sumber)
HASAN AL BASRI
Author: It's Vie Zone
| at : 01.35 |
Category :
Islam
|
Hasan al-Basri (642 - 728 atau 737); bahasa Arab: حسن البسری; Abu Sa’id al-Hasan ibn Abi-l-Hasan Yasar al-Basri) ialah ahil teologi Arab terkenal dan cendekiawan Islam.
Beliau adalah anak dari Yasaar, budak Zaid bin Tsabit dan ibunya bernama Khairah. Hasan bin Yassar tumbuh di rumah salah satu istri Nabi SAW yaitu Ummu Salamah. Bahkan Ummu Salamah menjadi ibu susuan bagi beliau.
Hassan al-Basri dilahirkan di Madinah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab pada tahun 21 Hijrah (642 Masihi). Pernah menyusu pada Ummu Salmah, isteri Rasulullah S.A.W., ketika ibunya keluar melaksanakan suruhan beliau. al-Hassan al-Basri pernah berguru kepada beberapa orang sahabat Rasul S.A.W. sehingga beliau muncul sebagai ulama terkemuka dalam peradapan Islam. Disamping itu al-Hassan al-Basri juga termasuk jajaran ulama ahli tasawuf (Sufi). al-Hassan al-Basri meninggal di Basrah, Iraq, pada 110 Hijrah (728 Masehi). Beliau pernah hidup pada zaman pemerintahan Khalifah Abdul Malik b. Marwan.
Al-Hasan bin Yasar (30-110 H)
Suatu hari ummahatul mu’minin, Ummu Salamah, menerima khabar bahwa mantan “maula” (pembantu wanita)-nya telah melahirkan seo¬rang putera mungil yang sehat. Bukan main gembiranya hati Ummu Salamah mendengar berita tersebut. Diutusnya seseorang untuk mengundang bekas pembantunya itu untuk menghabiskan masa nifas di rumahnya.
Ibu muda yang baru melahirkan tersebut bernama Khairoh, orang yang amat disayangi oleh Ummu Salamah. Rasa cinta ummahatul mu’minin kepada bekas maulanya itu, membuat ia begitu rindu untuk segera melihat puteranya. Ketika Khairoh dan puteranya tiba, Ummu Salamah memandang bayi yang masih merah itu dengan penuh sukacita dan cinta. Sungguh bayi mungil itu sangat menawan. “Sudahkah kau beri nama bayi ini, ya Khairoh?” tanya Ummu Salamah. “Belum ya ibunda. Kami serahkan kepada ibunda untuk menamainya” jawab Khairoh. Mendengar jawaban ini, ummahatul mu’minin berseri-seri, seraya berujar “Dengan berkah Allah, kita beri nama Al-Hasan.” Maka do’apun mengalir pada si kecil, begitu selesai acara pemberian nama.
Al-Hasan bin Yasar – atau yang kelak lebih dikenal sebagai Hasan Al-Basri, ulama generasi salaf terkemuka – hidup di bawah asuhan dan didikan salah seorang isteri Rasulullah SAW: Hind binti Suhail yang lebih terkenal sebagai Ummu Salamah. Beliau adalah seorang puteri Arab yang paling sempurna akhlaqnya dan paling kuat pendiriannya, ia juga dikenal – sebelum Islam – sebagai penulis yang produktif. Para ahli sejarah mencatat beliau sebagai yang paling luas ilmunya di antara para isteri Rasulullah SAW.
Waktu terus berjalan. Seiring dengan semakin akrabnya hubun¬gan antara Al-Hasan dengan keluarga Nabi SAW, semakin terbentang luas kesempatan baginya untuk ber”uswah” (berteladan) pada ke¬luarga Rasulullah SAW. Pemuda cilik ini mereguk ilmu dari rumah-rumah ummahatul mu’minin serta mendapat kesempatan menimba ilmu bersama sahabat yang berada di masjid Nabawiy.
Ditempa oleh orang-orang sholeh, dalam waktu singkat Al-Hasan mampu meriwayatkan hadist dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik dan sahabat-sahabat RasuluLlah lainnya.
Al-Hasan sangat mengagumi Ali bin Abi Thalib, karena keluasan ilmunya serta kezuhudannya. Penguasan ilmu sastra Ali bin Abi Thalib yang demikian tinggi, kata-katanya yang penuh nasihat dan hikmah, membuat Al-Hasan begitu terpesona.
Pada usia 14 tahun, Al-Hasan pindah bersama orang tuanya ke kota Basrah, Iraq, dan menetap di sana. Dari sinilah Al-Hasan mulai dikenal dengan sebutan Hasan Al-Basri. Basrah kala itu terkenal sebagai kota ilmu dalam Daulah Islamiyyah. Masjid-masjid yang luas dan cantik dipenuhi halaqah-halaqah ilmu. Para sahabat dan tabi’in banyak yang sering singgah ke kota ini.
Di Basrah, Hasan Al-Basri lebih banyak tinggal di masjid, mengikuti halaqah-nya Ibnu Abbas. Dari beliau, Hasan Al-Basri banyak belajar ilmu tafsir, hadist dan qiro’at. Sedangkan ilmu fiqih, bahasa dan sastra dipelajarinya dari sahabat-sahabat yang
lain. Ketekunannya mengejar dan menggali ilmu menjadikan Hasan Al-Basri sangat ‘alim dalam berbagai ilmu. Ia terkenal sebagai seorang faqih yang terpercaya.
Keluasan dan kedalaman ilmunya membuat Hasan Al-Basri banyak didatangi orang yang ingin belajar langsung kepadanya. Nasihat Hasan Al-Basri mampu menggugah hati seseorang, bahkan membuat para pendengarnya mencucurkan air mata. Nama Hasan Al-Basri makin harum dan terkenal, menyebar ke seluruh negeri dan sampai pula ke telinga penguasa.
Ketika Al-Hajaj ats-Tsaqofi memegang kekuasan gubernur Iraq, ia terkenal akan kediktatorannya. Perlakuannya terhadap rakyat terkadang sangat melampaui batas. Nyaris tak ada seorang pun penduduk Basrah yang berani mengajukan kritik atasnya atau menentangnya. Hasan Al-Basri adalah salah satu di antara sedikit penduduk Basrah yang berani mengutarakan kritik pada Al-Hajaj. Bahkan di depan Al-Hajaj sendiri, Hasan Al-Basri pernah mengutarakan kritiknya yang amat pedas.
Saat itu tengah diadakan peresmian istana Al-Hajaj di tepian kota Basrah. Istana itu dibangun dari hasil keringat rakyat, dan kini rakyat diundang untuk menyaksikan peresmiannya. Saat itu tampillah Hasan Al-Basri menyuarakan kritiknya terhadap Al-Hajaj:
“Kita telah melihat apa-apa yang telah dibangun oleh Al-Hajaj. Kita juga telah mengetahui bahwa Fir’au membangun istana yang lebih indah dan lebih megah dari istana ini. Tetapi Allah menghancurkan istana itu … karena kedurhakaan dan kesombongannya …”
Kritik itu berlangsung cukup lama. Beberapa orang mulai cemas dan berbisik kepada Hasan Al-Basri, “Ya Abu Sa’id, cukupkanlah kritikmu, cukuplah!” Namun beliau menjawab, “Sungguh Allah telah mengambil janji dari orang-orang yang berilmu, supaya menerangkan kebenaran kepada manusia dan tidak menyembunyikannya.”
Begitu mendengar kritik tajam tersebut, Al-Hajaj menghardik para ajudannya, “Celakalah kalian! Mengapa kalian biarkan budak dari Basrah itu mencaci maki dan bicara seenaknya? Dan tak seorangpun dari kalian mencegahnya? Tangkap dia, hadapkan kepadaku!” .
Semua mata tertuju kepada sang Imam dengan hati bergetar. Hasan Al-Basri berdiri tegak dan tenang menghadapi Al-Hajaj bersama puluhan polisi dan algojonya. Sungguh luar biasa ketenangan beliau. Dengan keagungan seorang mu’min, izzah seorang muslim dan ketenangan seorang da’i, beliau hadapi sang tiran.
Melihat ketenangan Hasan Al-Basri, seketika kecongkakan Al-Hajaj sirna. Kesombongan dan kebengisannya hilang. Ia langsung menyambut Hasan Al-Basri dan berkata lembut, “Kemarilah ya Abu Sa’id …” Al-Hasan mendekatinya dan duduk berdampingan. Semua mata memandang dengan kagum.
Mulailah Al-Hajaj menanyakan berbagai masalah agama kepada sang Imam, dan dijawab oleh Hasan Al-Basri dengan bahasa yang lembut dan mempesona. Semua pertanyaannya dijawab dengan tuntas. Hasan Al-Basri dipersilakan untuk pulang. Usai pertemuan itu, seorang pengawal Al-Hajaj bertanya, “Wahai Abu Sa’id, sungguh aku melihat anda mengucapkan sesuatu ketika hendak berhadapan dengan Al-Hajaj. Apakah sesungguhnya kalimat yang anda baca itu?” Hasan Al-Basri menjawab, “Saat itu kubaca: Ya Wali dan PelindungKu dalam kesusahan. Jadikanlah hukuman Hajaj sejuk dan keselamatan buatku, sebagaimana Engkau telah jadikan api sejuk dan menyelamatkan Ibrahim.”
Nasihatnya yang terkenal diucapkannya ketika beliau diundang oleh penguasa Iraq, Ibnu Hubairoh, yang diangkat oleh Yazid bin Abdul Malik. Ibnu Hubairoh adalah seorang yang jujur dan sholeh, namun hatinya selalu gundah menghadapi perintah-perintah Yazid yang bertentangan dengan nuraninya. Ia berkata, “Allah telah memberi kekuasan kepada Yazid atas hambanya dan mewajibkan kita untuk mentaatinya. Ia sekarang menugaskan saya untuk memerintah Iraq dan Parsi, namun kadang-kadang perintahnya bertentangan dengan kebenaran. Ya, Abu Sa’id apa pendapatmu? Nasihatilah aku …”
Berkata Hasan Al-Basri, “Wahai Ibnu Hubairoh, takutlah kepada Allah ketika engkau mentaati Yazid dan jangan takut kepada Yazid ketika engkau mentaati Allah. Ketahuilah, Allah membelamu dari Yazid, dan Yazid tidak mampu membelamu dari siksa Allah. Wahai Ibnu Hubairoh, jika engkau mentaati Allah, Allah akan memeliharamu dari siksaan Yazid di dunia, akan tetapi jika engkau mentaati Yazid, ia tidak akan memeliharamu dari siksa Allah di dunia dan akhirat. Ketahuilah, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam ma’siat kepada Allah, siapapun orangnya.” Berderai air mata Ibnu Hubairoh mendengar nasihat Hasan Al-Basri yang sangat dalam itu.
Pada malam Jum’at, di awal Rajab tahun 110H, Hasan Al-Basri memenuhi panggilan Robb-nya. Ia wafat dalam usia 80 tahun. Penduduk Basrah bersedih, hampir seluruhnya mengantarkan jenazah Hasan Al-Basri ke pemakaman. Hari itu di Basrah tidak diselenggarakan sholat Ashar berjamaah, karena kota itu kosong tak berpenghuni.
Kisah Hasan Al Basri dengan seorang Pemuda Dari Bagdad
Dikisahkah suatu hari ada seorang pemuda dari Bagdad yang bermaksud berguru pada sufi al-Hassan al-Basri di Basrah. Sesampai di Basrah sang pemuda bertanya – tanya dimana rumah Hassan al-Basri. Setelah mendapat informasi dicarilah letak kediaman Hassan al-Basri. Di luar dugaan si pemuda, didapati rumah Al Basri adalah rumah terbagus di Basrah. Sedetik rasa bimbang dan ragu dalam hati sang pemuda. Ulama besar al-Hassan al-Basri, ulama yang dielu-elukan banyak orang, fatwanya menundukkan gubernur Iraq Al Hajaj, tetapi dalam benak pemuda al-Hassan al-Basri tidak lebih dari ulama yang mementingkan duniawi.
Melihat kenyataan itu, sang pemuda memutuskan untuk mengurungkan niat berguru pada al-Hassan al-Basri. Belum lagi sang pemuda meninggalkan pelataran rumah Hassan al-Basri, datang menghampiri kereta kuda dengan kusirnya. Melihat ada yang janggal pada pemuda sang Kusir bertanya,
“Wahai pemuda kulihat anda dalam kebimbangan, bolehkah saya tahu anda ini dari mana dan apa maksud kedatangan anda di pekarangan Hasan Al Basri ini ?”.
Sang pemuda pun menjawab,
“Saya berasal dari Bagdad, maksud kedatangan saya ke sini adalah untuk berguru pada ulama Hasan Al Basri. Tapi melihat kondisi rumah beliau… saya ragu, mungkin beliau bukan ulama yang saya harapkan, beliau adalah ulama ‘suk’ (pembohong) ulama yang memikirkan dunia”.
Dengan senyum sang Kusir pun berkata,
“Oh begitu ya!”.
Sang Kusir melanjutkan perkataanya,
“Hai pemuda … Anda tadi mengatakan bahwa Anda berasal dari Bagdad, tentunya Anda belum tahu keindahan kota Basrah. Sebelum anda pulang kembali ke Bagdad, Maukah Anda saya ajak melihat-lihat keindahan kota Basrah? Bila berkenan, naiklah di kereta saya ini !”
Sang pemuda menerima ajakan bersahabat dari sang kusir, diapun duduk di samping kusir. Sebelum kereta berjalan, sang kusir menitipkan segelas air kepada pemuda sambil berpesan,
“Wahai pemuda, salama perjalanan saya minta tolong Anda untuk membawakan segelas air minum saya, mohon dijaga jangan sampai tumpah!”.
Setelah sang pemuda memegang segelas air, mulailah kereta kuda berjalan, berkeliling ke seluruh penjuru kota Basrah. Selama perjalanan sang pemuda dengan penuh amanah dijagalah segelas air tersebut hingga tidak tumpah. Beberapa saat lama kereta kuda membawa pemuda dan kusir berkeliling kota Basrah, akhrinya kereta kuda berhenti tepat di muka rumah ulama Hasan Al Basri.
Sambil meminta kembali segelas air dari tangan pemuda, sang kusir bertanya,
“Wahai pemuda, bagaimana pendapatmu tentang keindahan kota Basrah ?”
Mendengar pertanyaan sang Kusir, dengan agak jengkel sang pemuda menjawab,
“Wahai Bapak Kusir, bagaimana mungkin saya bisa memperhatikan keindahan kota Basrah, sedangkan Bapak memberi amanah saya menjaga segelas air ?”
Dengan senyum, sang Kusirpun berkata,
“Begitulah Hasan Al Basri, walaupun dikelilingi dunia tetapi hati dan fikiran beliau tidak tertuju pada dunia tetapi sebaliknya hanya pada Sang Pencipta Dunia Alloh Subhanahu Wata’ala”.” Sebagaimana Anda yang telah berkeliling di antara keindahan kota Basrah, tetapi hati dan fikiran Anda hanya tertuju pada amanah segelah air”.
Hasan al Basri dan Tetangga Nasrani
Imam Hasan Al Bashri adalah seorang ulama tabi’in terkemuka di kota Basrah, Irak. Beliau dikenal sebagai ulama yang berjiwa besar dan mengamalkan apa yang beliau ajarkan. Beliau juga dekat dengan rakyat kecil dan dicintai oleh rakyat kecil.
Imam Hasan Al Bashri memiliki seorang tetangga nasrani. Tetangganya ini memiliki kamar kecil untuk kencing di loteng di atas rumahnya. Atap rumah keduanya bersambung menjadi satu. Air kencing dari kamar kecil tetangganya itu merembes dan menetes ke dalam kamar Imam Hasan Al Bashri. Namun beliau sabar dan tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali. Beliau menyuruh istrinya meletakkan wadah untuk menadahi tetesan air kencing itu agar tidak mengalir ke mana-mana.
Selama dua puluh tahun hal itu berlangsung dan Imam Hasan Al Bashri tidak membicarakan atau memberitahukan hal itu kepada tetangganya sama sekali. Dia ingin benar-benar mengamalkan sabda Rasulullah SAW. “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya.”
Suatu hari Imam Hasan Al Bashri sakit. Tetangganya yang nasrani itu datang ke rumahnya menjenguk. Ia merasa aneh melihat ada air menetes dari atas di dalam kamar sang Imam. Ia melihat dengan seksama tetesan air yang terkumpul dalam wadah. Ternyata air kencing. Tetangganya itu langsung mengerti bahwa air kencing itu merembes dari kamar kecilnya yang ia buat di atas loteng rumahnya. Dan yang membuatnya bertambah heran kenapa Imam Hasan Al Bashri tidak bilang padanya.
“Imam, sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ini ?” tanya si Tetangga.
Imam Hasan Al Bashri diam tidak menjawab. Beliau tidak mau membuat tetangganya merasa tidak enak. Namun …
“Imam, katakanlah dengan jujur sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ? Jika tidak kau katakan maka kami akan sangat tidak enak,” desak tetangganya.
“Sejak dua puluh tahun yang lalu,” jawab Imam Hasan Al Bashri dengan suara parau.
“Kenapa kau tidak memberitahuku ?”
“Nabi mengajarkan untuk memuliakan tetangga, Beliau bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya !”
Seketika itu si Tetangga langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia dan seluruh keluarganya masuk Islam.
Surat Imam Hasan al Basri Kepada Khalifah
Syaikh Abdul Aziz Al Badri dalam kitabnya Al Islam bainal Ulama wal Hukkam menukil jawaban Imam Hasan Al Basri kepada pertanyaan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Amirul Mukminin, tentang sifat-sifat Imam yang adil.
Beliau menjawab:
“Sesungguhnya Allah menjadikan Imam yang adil itu untuk meluruskan yang bengkok, membimbing yang zalim, memperbaiki yang rusak, membela yang lemah, pelindung bagi yang teraniaya, menjadi perantara Allah dengan para hamba-Nya, mendengarkan firman Allah dan memperdengarkan-Nya, melihat Allah dan diperkenalkannya, tunduk kepada Alllah dan membimbing hamba-hamba-Nya.
Dia seumpama seorang budak yang dipercaya oleh tuannya untukmenjaga dan memelihara harta dan keluarganya. Dia tidak akan menghukum dengan hukum jahiliyah. Tidak mengikuti jalan orang yang zalim, tidak akan membiarkan orang yang zalim berbuat sewenang-wenang terhadap yang lemah, pemegang wasiat anak yatim dan amanat orang miskin, mendidik yang kecil dan mengawasi yang besar”. (diambil dari berbagai sumber)
Read rest of entry
Beliau adalah anak dari Yasaar, budak Zaid bin Tsabit dan ibunya bernama Khairah. Hasan bin Yassar tumbuh di rumah salah satu istri Nabi SAW yaitu Ummu Salamah. Bahkan Ummu Salamah menjadi ibu susuan bagi beliau.
Hassan al-Basri dilahirkan di Madinah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab pada tahun 21 Hijrah (642 Masihi). Pernah menyusu pada Ummu Salmah, isteri Rasulullah S.A.W., ketika ibunya keluar melaksanakan suruhan beliau. al-Hassan al-Basri pernah berguru kepada beberapa orang sahabat Rasul S.A.W. sehingga beliau muncul sebagai ulama terkemuka dalam peradapan Islam. Disamping itu al-Hassan al-Basri juga termasuk jajaran ulama ahli tasawuf (Sufi). al-Hassan al-Basri meninggal di Basrah, Iraq, pada 110 Hijrah (728 Masehi). Beliau pernah hidup pada zaman pemerintahan Khalifah Abdul Malik b. Marwan.
Al-Hasan bin Yasar (30-110 H)
Suatu hari ummahatul mu’minin, Ummu Salamah, menerima khabar bahwa mantan “maula” (pembantu wanita)-nya telah melahirkan seo¬rang putera mungil yang sehat. Bukan main gembiranya hati Ummu Salamah mendengar berita tersebut. Diutusnya seseorang untuk mengundang bekas pembantunya itu untuk menghabiskan masa nifas di rumahnya.
Ibu muda yang baru melahirkan tersebut bernama Khairoh, orang yang amat disayangi oleh Ummu Salamah. Rasa cinta ummahatul mu’minin kepada bekas maulanya itu, membuat ia begitu rindu untuk segera melihat puteranya. Ketika Khairoh dan puteranya tiba, Ummu Salamah memandang bayi yang masih merah itu dengan penuh sukacita dan cinta. Sungguh bayi mungil itu sangat menawan. “Sudahkah kau beri nama bayi ini, ya Khairoh?” tanya Ummu Salamah. “Belum ya ibunda. Kami serahkan kepada ibunda untuk menamainya” jawab Khairoh. Mendengar jawaban ini, ummahatul mu’minin berseri-seri, seraya berujar “Dengan berkah Allah, kita beri nama Al-Hasan.” Maka do’apun mengalir pada si kecil, begitu selesai acara pemberian nama.
Al-Hasan bin Yasar – atau yang kelak lebih dikenal sebagai Hasan Al-Basri, ulama generasi salaf terkemuka – hidup di bawah asuhan dan didikan salah seorang isteri Rasulullah SAW: Hind binti Suhail yang lebih terkenal sebagai Ummu Salamah. Beliau adalah seorang puteri Arab yang paling sempurna akhlaqnya dan paling kuat pendiriannya, ia juga dikenal – sebelum Islam – sebagai penulis yang produktif. Para ahli sejarah mencatat beliau sebagai yang paling luas ilmunya di antara para isteri Rasulullah SAW.
Waktu terus berjalan. Seiring dengan semakin akrabnya hubun¬gan antara Al-Hasan dengan keluarga Nabi SAW, semakin terbentang luas kesempatan baginya untuk ber”uswah” (berteladan) pada ke¬luarga Rasulullah SAW. Pemuda cilik ini mereguk ilmu dari rumah-rumah ummahatul mu’minin serta mendapat kesempatan menimba ilmu bersama sahabat yang berada di masjid Nabawiy.
Ditempa oleh orang-orang sholeh, dalam waktu singkat Al-Hasan mampu meriwayatkan hadist dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik dan sahabat-sahabat RasuluLlah lainnya.
Al-Hasan sangat mengagumi Ali bin Abi Thalib, karena keluasan ilmunya serta kezuhudannya. Penguasan ilmu sastra Ali bin Abi Thalib yang demikian tinggi, kata-katanya yang penuh nasihat dan hikmah, membuat Al-Hasan begitu terpesona.
Pada usia 14 tahun, Al-Hasan pindah bersama orang tuanya ke kota Basrah, Iraq, dan menetap di sana. Dari sinilah Al-Hasan mulai dikenal dengan sebutan Hasan Al-Basri. Basrah kala itu terkenal sebagai kota ilmu dalam Daulah Islamiyyah. Masjid-masjid yang luas dan cantik dipenuhi halaqah-halaqah ilmu. Para sahabat dan tabi’in banyak yang sering singgah ke kota ini.
Di Basrah, Hasan Al-Basri lebih banyak tinggal di masjid, mengikuti halaqah-nya Ibnu Abbas. Dari beliau, Hasan Al-Basri banyak belajar ilmu tafsir, hadist dan qiro’at. Sedangkan ilmu fiqih, bahasa dan sastra dipelajarinya dari sahabat-sahabat yang
lain. Ketekunannya mengejar dan menggali ilmu menjadikan Hasan Al-Basri sangat ‘alim dalam berbagai ilmu. Ia terkenal sebagai seorang faqih yang terpercaya.
Keluasan dan kedalaman ilmunya membuat Hasan Al-Basri banyak didatangi orang yang ingin belajar langsung kepadanya. Nasihat Hasan Al-Basri mampu menggugah hati seseorang, bahkan membuat para pendengarnya mencucurkan air mata. Nama Hasan Al-Basri makin harum dan terkenal, menyebar ke seluruh negeri dan sampai pula ke telinga penguasa.
Ketika Al-Hajaj ats-Tsaqofi memegang kekuasan gubernur Iraq, ia terkenal akan kediktatorannya. Perlakuannya terhadap rakyat terkadang sangat melampaui batas. Nyaris tak ada seorang pun penduduk Basrah yang berani mengajukan kritik atasnya atau menentangnya. Hasan Al-Basri adalah salah satu di antara sedikit penduduk Basrah yang berani mengutarakan kritik pada Al-Hajaj. Bahkan di depan Al-Hajaj sendiri, Hasan Al-Basri pernah mengutarakan kritiknya yang amat pedas.
Saat itu tengah diadakan peresmian istana Al-Hajaj di tepian kota Basrah. Istana itu dibangun dari hasil keringat rakyat, dan kini rakyat diundang untuk menyaksikan peresmiannya. Saat itu tampillah Hasan Al-Basri menyuarakan kritiknya terhadap Al-Hajaj:
“Kita telah melihat apa-apa yang telah dibangun oleh Al-Hajaj. Kita juga telah mengetahui bahwa Fir’au membangun istana yang lebih indah dan lebih megah dari istana ini. Tetapi Allah menghancurkan istana itu … karena kedurhakaan dan kesombongannya …”
Kritik itu berlangsung cukup lama. Beberapa orang mulai cemas dan berbisik kepada Hasan Al-Basri, “Ya Abu Sa’id, cukupkanlah kritikmu, cukuplah!” Namun beliau menjawab, “Sungguh Allah telah mengambil janji dari orang-orang yang berilmu, supaya menerangkan kebenaran kepada manusia dan tidak menyembunyikannya.”
Begitu mendengar kritik tajam tersebut, Al-Hajaj menghardik para ajudannya, “Celakalah kalian! Mengapa kalian biarkan budak dari Basrah itu mencaci maki dan bicara seenaknya? Dan tak seorangpun dari kalian mencegahnya? Tangkap dia, hadapkan kepadaku!” .
Semua mata tertuju kepada sang Imam dengan hati bergetar. Hasan Al-Basri berdiri tegak dan tenang menghadapi Al-Hajaj bersama puluhan polisi dan algojonya. Sungguh luar biasa ketenangan beliau. Dengan keagungan seorang mu’min, izzah seorang muslim dan ketenangan seorang da’i, beliau hadapi sang tiran.
Melihat ketenangan Hasan Al-Basri, seketika kecongkakan Al-Hajaj sirna. Kesombongan dan kebengisannya hilang. Ia langsung menyambut Hasan Al-Basri dan berkata lembut, “Kemarilah ya Abu Sa’id …” Al-Hasan mendekatinya dan duduk berdampingan. Semua mata memandang dengan kagum.
Mulailah Al-Hajaj menanyakan berbagai masalah agama kepada sang Imam, dan dijawab oleh Hasan Al-Basri dengan bahasa yang lembut dan mempesona. Semua pertanyaannya dijawab dengan tuntas. Hasan Al-Basri dipersilakan untuk pulang. Usai pertemuan itu, seorang pengawal Al-Hajaj bertanya, “Wahai Abu Sa’id, sungguh aku melihat anda mengucapkan sesuatu ketika hendak berhadapan dengan Al-Hajaj. Apakah sesungguhnya kalimat yang anda baca itu?” Hasan Al-Basri menjawab, “Saat itu kubaca: Ya Wali dan PelindungKu dalam kesusahan. Jadikanlah hukuman Hajaj sejuk dan keselamatan buatku, sebagaimana Engkau telah jadikan api sejuk dan menyelamatkan Ibrahim.”
Nasihatnya yang terkenal diucapkannya ketika beliau diundang oleh penguasa Iraq, Ibnu Hubairoh, yang diangkat oleh Yazid bin Abdul Malik. Ibnu Hubairoh adalah seorang yang jujur dan sholeh, namun hatinya selalu gundah menghadapi perintah-perintah Yazid yang bertentangan dengan nuraninya. Ia berkata, “Allah telah memberi kekuasan kepada Yazid atas hambanya dan mewajibkan kita untuk mentaatinya. Ia sekarang menugaskan saya untuk memerintah Iraq dan Parsi, namun kadang-kadang perintahnya bertentangan dengan kebenaran. Ya, Abu Sa’id apa pendapatmu? Nasihatilah aku …”
Berkata Hasan Al-Basri, “Wahai Ibnu Hubairoh, takutlah kepada Allah ketika engkau mentaati Yazid dan jangan takut kepada Yazid ketika engkau mentaati Allah. Ketahuilah, Allah membelamu dari Yazid, dan Yazid tidak mampu membelamu dari siksa Allah. Wahai Ibnu Hubairoh, jika engkau mentaati Allah, Allah akan memeliharamu dari siksaan Yazid di dunia, akan tetapi jika engkau mentaati Yazid, ia tidak akan memeliharamu dari siksa Allah di dunia dan akhirat. Ketahuilah, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam ma’siat kepada Allah, siapapun orangnya.” Berderai air mata Ibnu Hubairoh mendengar nasihat Hasan Al-Basri yang sangat dalam itu.
Pada malam Jum’at, di awal Rajab tahun 110H, Hasan Al-Basri memenuhi panggilan Robb-nya. Ia wafat dalam usia 80 tahun. Penduduk Basrah bersedih, hampir seluruhnya mengantarkan jenazah Hasan Al-Basri ke pemakaman. Hari itu di Basrah tidak diselenggarakan sholat Ashar berjamaah, karena kota itu kosong tak berpenghuni.
Kisah Hasan Al Basri dengan seorang Pemuda Dari Bagdad
Dikisahkah suatu hari ada seorang pemuda dari Bagdad yang bermaksud berguru pada sufi al-Hassan al-Basri di Basrah. Sesampai di Basrah sang pemuda bertanya – tanya dimana rumah Hassan al-Basri. Setelah mendapat informasi dicarilah letak kediaman Hassan al-Basri. Di luar dugaan si pemuda, didapati rumah Al Basri adalah rumah terbagus di Basrah. Sedetik rasa bimbang dan ragu dalam hati sang pemuda. Ulama besar al-Hassan al-Basri, ulama yang dielu-elukan banyak orang, fatwanya menundukkan gubernur Iraq Al Hajaj, tetapi dalam benak pemuda al-Hassan al-Basri tidak lebih dari ulama yang mementingkan duniawi.
Melihat kenyataan itu, sang pemuda memutuskan untuk mengurungkan niat berguru pada al-Hassan al-Basri. Belum lagi sang pemuda meninggalkan pelataran rumah Hassan al-Basri, datang menghampiri kereta kuda dengan kusirnya. Melihat ada yang janggal pada pemuda sang Kusir bertanya,
“Wahai pemuda kulihat anda dalam kebimbangan, bolehkah saya tahu anda ini dari mana dan apa maksud kedatangan anda di pekarangan Hasan Al Basri ini ?”.
Sang pemuda pun menjawab,
“Saya berasal dari Bagdad, maksud kedatangan saya ke sini adalah untuk berguru pada ulama Hasan Al Basri. Tapi melihat kondisi rumah beliau… saya ragu, mungkin beliau bukan ulama yang saya harapkan, beliau adalah ulama ‘suk’ (pembohong) ulama yang memikirkan dunia”.
Dengan senyum sang Kusir pun berkata,
“Oh begitu ya!”.
Sang Kusir melanjutkan perkataanya,
“Hai pemuda … Anda tadi mengatakan bahwa Anda berasal dari Bagdad, tentunya Anda belum tahu keindahan kota Basrah. Sebelum anda pulang kembali ke Bagdad, Maukah Anda saya ajak melihat-lihat keindahan kota Basrah? Bila berkenan, naiklah di kereta saya ini !”
Sang pemuda menerima ajakan bersahabat dari sang kusir, diapun duduk di samping kusir. Sebelum kereta berjalan, sang kusir menitipkan segelas air kepada pemuda sambil berpesan,
“Wahai pemuda, salama perjalanan saya minta tolong Anda untuk membawakan segelas air minum saya, mohon dijaga jangan sampai tumpah!”.
Setelah sang pemuda memegang segelas air, mulailah kereta kuda berjalan, berkeliling ke seluruh penjuru kota Basrah. Selama perjalanan sang pemuda dengan penuh amanah dijagalah segelas air tersebut hingga tidak tumpah. Beberapa saat lama kereta kuda membawa pemuda dan kusir berkeliling kota Basrah, akhrinya kereta kuda berhenti tepat di muka rumah ulama Hasan Al Basri.
Sambil meminta kembali segelas air dari tangan pemuda, sang kusir bertanya,
“Wahai pemuda, bagaimana pendapatmu tentang keindahan kota Basrah ?”
Mendengar pertanyaan sang Kusir, dengan agak jengkel sang pemuda menjawab,
“Wahai Bapak Kusir, bagaimana mungkin saya bisa memperhatikan keindahan kota Basrah, sedangkan Bapak memberi amanah saya menjaga segelas air ?”
Dengan senyum, sang Kusirpun berkata,
“Begitulah Hasan Al Basri, walaupun dikelilingi dunia tetapi hati dan fikiran beliau tidak tertuju pada dunia tetapi sebaliknya hanya pada Sang Pencipta Dunia Alloh Subhanahu Wata’ala”.” Sebagaimana Anda yang telah berkeliling di antara keindahan kota Basrah, tetapi hati dan fikiran Anda hanya tertuju pada amanah segelah air”.
Hasan al Basri dan Tetangga Nasrani
Imam Hasan Al Bashri adalah seorang ulama tabi’in terkemuka di kota Basrah, Irak. Beliau dikenal sebagai ulama yang berjiwa besar dan mengamalkan apa yang beliau ajarkan. Beliau juga dekat dengan rakyat kecil dan dicintai oleh rakyat kecil.
Imam Hasan Al Bashri memiliki seorang tetangga nasrani. Tetangganya ini memiliki kamar kecil untuk kencing di loteng di atas rumahnya. Atap rumah keduanya bersambung menjadi satu. Air kencing dari kamar kecil tetangganya itu merembes dan menetes ke dalam kamar Imam Hasan Al Bashri. Namun beliau sabar dan tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali. Beliau menyuruh istrinya meletakkan wadah untuk menadahi tetesan air kencing itu agar tidak mengalir ke mana-mana.
Selama dua puluh tahun hal itu berlangsung dan Imam Hasan Al Bashri tidak membicarakan atau memberitahukan hal itu kepada tetangganya sama sekali. Dia ingin benar-benar mengamalkan sabda Rasulullah SAW. “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya.”
Suatu hari Imam Hasan Al Bashri sakit. Tetangganya yang nasrani itu datang ke rumahnya menjenguk. Ia merasa aneh melihat ada air menetes dari atas di dalam kamar sang Imam. Ia melihat dengan seksama tetesan air yang terkumpul dalam wadah. Ternyata air kencing. Tetangganya itu langsung mengerti bahwa air kencing itu merembes dari kamar kecilnya yang ia buat di atas loteng rumahnya. Dan yang membuatnya bertambah heran kenapa Imam Hasan Al Bashri tidak bilang padanya.
“Imam, sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ini ?” tanya si Tetangga.
Imam Hasan Al Bashri diam tidak menjawab. Beliau tidak mau membuat tetangganya merasa tidak enak. Namun …
“Imam, katakanlah dengan jujur sejak kapan Engkau bersabar atas tetesan air kencing kami ? Jika tidak kau katakan maka kami akan sangat tidak enak,” desak tetangganya.
“Sejak dua puluh tahun yang lalu,” jawab Imam Hasan Al Bashri dengan suara parau.
“Kenapa kau tidak memberitahuku ?”
“Nabi mengajarkan untuk memuliakan tetangga, Beliau bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya !”
Seketika itu si Tetangga langsung mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia dan seluruh keluarganya masuk Islam.
Surat Imam Hasan al Basri Kepada Khalifah
Syaikh Abdul Aziz Al Badri dalam kitabnya Al Islam bainal Ulama wal Hukkam menukil jawaban Imam Hasan Al Basri kepada pertanyaan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Amirul Mukminin, tentang sifat-sifat Imam yang adil.
Beliau menjawab:
“Sesungguhnya Allah menjadikan Imam yang adil itu untuk meluruskan yang bengkok, membimbing yang zalim, memperbaiki yang rusak, membela yang lemah, pelindung bagi yang teraniaya, menjadi perantara Allah dengan para hamba-Nya, mendengarkan firman Allah dan memperdengarkan-Nya, melihat Allah dan diperkenalkannya, tunduk kepada Alllah dan membimbing hamba-hamba-Nya.
Dia seumpama seorang budak yang dipercaya oleh tuannya untukmenjaga dan memelihara harta dan keluarganya. Dia tidak akan menghukum dengan hukum jahiliyah. Tidak mengikuti jalan orang yang zalim, tidak akan membiarkan orang yang zalim berbuat sewenang-wenang terhadap yang lemah, pemegang wasiat anak yatim dan amanat orang miskin, mendidik yang kecil dan mengawasi yang besar”. (diambil dari berbagai sumber)
Rabu, 13 Mei 2009
Tips Hidup Sehat Dari Rasulullah SAW (Sunnah Nabi)
Author: It's Vie Zone
| at : 20.14 |
Category :
Tips dan Triks
|
RENUNGAN
*** JENIS MAKANAN ***
Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari,
kita
tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit
antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan
makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini,
tolonglah ajarkan kepada yg lainnya......(baca selengkapnya)
Read rest of entry
*** JENIS MAKANAN ***
Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari,
kita
tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit
antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan
makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini,
tolonglah ajarkan kepada yg lainnya......(baca selengkapnya)
7 Tips Hidup Sehat ala Wimar's World
Author: It's Vie Zone
| at : 20.10 |
Category :
Tips dan Triks
|
Wimar's World
31 January 2007
Laporan oleh Maro Alnesputra
Episode Wimar's World yang bertemakan 'keeping a healthy life' kali ini bisa dibilang sebagai a light but filling episode. Kenapa? Karena meski topiknya ringan, namun banyak sekali hal-hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Pembicaraan seru antara WW, Ade Rai, Olivia Zallyanty dan Dr. Michael benar-benar bisa memberikan pandangan baru tentang cara hidup sehat. Ternyata cara hidup sehat harus jelas, simple, tidak membosankan, dan yang jelas tidak memberatkan. Oleh karenanya simak 7 tips utama (dari sekian banyak tips yang diberikan pada episode ini) dalam membentuk hidup sehat.
(baca selengkapnya)TIPS & TRIK : Cegah Baterai Laptop Meledak
Author: It's Vie Zone
| at : 19.28 |
Category :
Teknologi
|
Kejadian laptop meledak sudah jamak terjadi. Di Amerika Serikat (AS) saja, dilaporkan sudah ratusan kasus laptop meledak, kebanyakan disebabkan oleh masalah baterai. Baru-baru ini, sebuah laptop juga dilaporkan meledak dan terbakar di Korea Selatan.
Untuk mencegah agar baterai laptop tidak meledak dan menimbulkan kerugian, berikut tips dan trik yang diramu detikINET dari Mynetcity, Selasa (15/1/2008)......(baca selengkapnya)
Read rest of entry
Untuk mencegah agar baterai laptop tidak meledak dan menimbulkan kerugian, berikut tips dan trik yang diramu detikINET dari Mynetcity, Selasa (15/1/2008)......(baca selengkapnya)
Langganan:
Postingan (Atom)